TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia alias Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani optimistis perekonomian bisa membaik di 2021 setelah tahun ini pertumbuhan ekonomi turun.
Tahun depan diperkirakan vaksin Covid-19 sudah mulai hadir, meskipun bertahap. Sehingga, Rosan berharap ketidakpastian bisa direduksi. "Karena musuh utama kita adalah faktor ketidakpastian yang sangat tinggi," ujar Rosan dalam webinar, Ahad, 18 Oktober 2020.
Dalam kondisi ini, kata dia, kelas menengah menahan belanjanya. Selain itu, dana yang mengendap di perbankan, khususnya di Bank BUKU IV, juga sangat besar.
"Mereka menyampaikan sedang over likuiditas sangat besar, namun masih menahan penyaluran kredit karena adanya risiko kredit," tutur Rosan. Kendati, persoalan itu sudah mulai dijembatani oleh pemerintah dengan adanya program penjaminan agar bank bisa menyalurkan kredit kepada UMKM.
Namun demikian, Rosan mengatakan kalau faktor kesehatan masih belum tertanggulangi dengan baik, maka semua stimulus yang disalurkan pemerintah hanya akan menjadi bantalan. Karena itu, pemerintah dinilai perlu tetap menjaga keseimbangan antara penanganan masalah kesehatan dan pemulihan kesehatan.
Secara keseluruhan, Rosan meyakini perekonomian sudah mulai membaik. Setelah pada kuartal II perekonomian telah menyentuh kontraksi 5,3 persen, Kadin memperkirakan pertumbuhan kuartal III berada di kisaran minus 2-3 persen, dan kuartal IV akan lebih baik.